Bahan alloy, stainless steel, atau galvanis langsung disemprot cat? Catnya gak akan merekat dengan sempurna loh! Sebelumnya, yuk kenalan sama setting Spray gun untuk hasil yang bagus dan sempurna.

Published 12 September 2024

Bahan alloy, stainless steel, atau galvanis langsung disemprot cat? Catnya gak akan merekat dengan sempurna loh! Sebelumnya, yuk kenalan sama setting Spray gun untuk hasil yang bagus dan sempurna.

 


Kalian sudah familiar kan dengan spray gun? Spray gun merupakan alat semprot cat, dimana untuk untuk menggunakan alat ini dibutuhkan setting spray gun yang tepat. Apa yang dimaksud dengan Setting spray gun? Ini merupakan proses mengatur spray gun untuk mencapai hasil pengecatan yang optimal pada mobil. Terdapat beberapa jenis setting atau pengaturan pada spray gun, masing-masing memiliki manfaat yang berbeda. 

Contoh dari masing-masing jenis setting spray gun

1. Air Pressure Setting
   Contoh: Mengatur tekanan udara pada kompresor atau regulator.
   Manfaat:
     - Kontrol Kabut Cat: Tekanan udara yang tepat membantu mengurangi overspray dan memastikan pola semprot yang konsisten.
     - Penyebaran Cat yang Merata: Menghasilkan lapisan cat yang halus dan merata, penting untuk mendapatkan hasil akhir yang profesional.
     - Mengurangi Limbah Cat: Tekanan yang tepat memastikan cat tidak terlalu banyak terbuang dan lebih efisien.

2. Fluid Control Setting
   - Contoh: Mengatur aliran cat yang keluar dari nozzle.
   - Manfaat:
     - Kontrol Ketebalan Lapisan: Mengatur jumlah cat yang disemprotkan untuk mendapatkan ketebalan lapisan yang diinginkan.
     - Menghindari Tetesan: Aliran cat yang tepat mencegah terlalu banyak cat yang keluar, sehingga mengurangi risiko tetesan atau lari cat.
     - Kesesuaian dengan Bahan: Menyesuaikan aliran cat berdasarkan jenis cat yang digunakan, seperti primer, base coat, atau clear coat.

3. Fan Pattern Setting
   - Contoh: Mengatur lebar dan bentuk pola semprotan.
   - Manfaat:
     - Cakupan Area yang Tepat: Pengaturan ini memungkinkan cakupan area yang lebih besar atau lebih kecil sesuai dengan kebutuhan bagian mobil yang sedang dicat.
     - Hasil Akhir yang Halus: Pola semprotan yang merata dan lebar yang tepat membantu menghindari garis-garis atau belang pada lapisan cat.
     - Efisiensi Pekerjaan: Mengurangi waktu pengerjaan dengan pola semprotan yang dioptimalkan untuk setiap area, seperti panel besar atau detail kecil.

4. Nozzle Size Selection
   - Contoh: Memilih ukuran nozzle yang berbeda, seperti 1.3 mm, 1.4 mm, atau 1.8 mm.
   - Manfaat:
     - Penyesuaian dengan Jenis Cat: Nozzle dengan ukuran lebih kecil cocok untuk cat dengan viskositas rendah (seperti clear coat), sedangkan nozzle lebih besar digunakan untuk cat yang lebih kental (seperti primer).
     - Hasil Akhir yang Optimal: Ukuran nozzle yang tepat membantu menghasilkan hasil akhir yang halus tanpa bercak atau kekasaran.
     - Fleksibilitas dalam Pekerjaan: Memungkinkan penggunaan berbagai jenis cat dan material dengan hasil yang konsisten.

5. Spray Distance Setting
   - Contoh: Menentukan jarak antara spray gun dan permukaan mobil.
   - Manfaat:
     - Kontrol Kualitas Lapisan: Jarak yang tepat memastikan cat menyebar dengan baik dan menempel merata di permukaan.
     - Menghindari Overspray: Mengurangi risiko overspray dan pemborosan cat.
     - Konsistensi Hasil Akhir: Jarak yang konsisten selama proses pengecatan menghasilkan tampilan yang lebih seragam dan profesional.

6. Trigger Control Setting
   - Contoh: Mengatur seberapa cepat atau lambat trigger dilepaskan saat menyemprot cat.
   - Manfaat:
     - Kontrol yang Lebih Baik: Pengaturan trigger yang tepat memberikan kontrol yang lebih baik atas keluarnya cat, menghindari kelebihan cat di area tertentu.
     - Hasil Halus dan Konsisten: Membantu menjaga aliran cat tetap konsisten sepanjang pengecatan, menghasilkan lapisan yang rata dan halus.
     - Meningkatkan Efisiensi: Pengaturan trigger yang baik memungkinkan pekerjaan dilakukan lebih cepat dan dengan hasil yang lebih baik.

Pengaturan spray gun yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil pengecatan mobil yang optimal. Dengan memahami dan mengaplikasikan setiap setting ini, Anda dapat mencapai hasil akhir yang profesional dan tahan lama.


Permukaan Material Yang Sulit Menempel Permanen

Material seperti alloy, stainless steel, dan galvanis memerlukan persiapan khusus sebelum pengecatan karena sifat fisik dan kimiawi mereka yang membuat cat sulit menempel secara langsung. Pengecatan pada bahan-bahan ini membutuhkan penanganan khusus agar hasilnya tahan lama dan tidak cepat mengelupas atau rusak. 

Bahan yang tidak boleh langsung disemprot cat

1. Alloy (Paduan Logam)
Alloy adalah campuran dua atau lebih logam untuk mendapatkan sifat mekanik tertentu, seperti kekuatan, daya tahan, dan ketahanan korosi. Contoh umum dari alloy yang sering digunakan adalah aluminium alloy pada velg mobil atau komponen pesawat. Beberapa alasan alloy tidak bisa langsung disemprot cat meliputi:

Permukaan yang halus: Permukaan alloy cenderung halus dan licin, membuat cat sulit menempel dengan baik. Untuk memastikan daya rekat yang maksimal, permukaan alloy perlu diampelas atau dibuat kasar dengan teknik tertentu seperti sandblasting.

Oksidasi: Banyak alloy, terutama yang mengandung aluminium, bereaksi dengan oksigen di udara dan membentuk lapisan oksida yang tidak terlihat. Lapisan oksida ini bersifat non-reaktif dan membuat cat tidak dapat menempel secara efektif. Jika cat diaplikasikan tanpa menghilangkan lapisan ini, hasil pengecatan akan rapuh dan mudah mengelupas.

Reaksi kimia: Beberapa komponen alloy dapat bereaksi dengan bahan kimia dalam cat, yang dapat mempengaruhi daya rekat atau hasil estetis dari cat. Oleh karena itu, diperlukan primer yang dirancang khusus untuk logam agar hasil pengecatan optimal.

2. Stainless Steel
Stainless steel adalah baja yang mengandung kromium untuk mencegah karat dan korosi. Stainless steel sering digunakan dalam aplikasi industri, otomotif, dan dekoratif karena tahan lama serta mudah dirawat. Namun, stainless steel memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya sulit untuk dicat langsung:

Lapisan oksida kromium: Stainless steel tahan karat karena adanya lapisan tipis oksida kromium yang terbentuk secara alami di permukaannya. Lapisan ini melindungi baja dari korosi, tetapi juga mencegah bahan lain, termasuk cat, untuk menempel dengan baik. Sebelum pengecatan, lapisan oksida ini harus dibersihkan atau diampelas.

Sifat non-porous: Stainless steel adalah material yang sangat halus dan non-porous (tidak memiliki pori-pori). Karena itu, cat tidak dapat menembus dan melekat dengan baik di permukaan tanpa bantuan primer atau perawatan khusus. Biasanya, stainless steel perlu diampelas dengan amplas halus atau dibersihkan menggunakan larutan kimia untuk menghilangkan kotoran dan meningkatkan daya rekat.

Reaksi kimia dengan cat: Seperti alloy, stainless steel juga dapat bereaksi dengan bahan kimia dalam cat tertentu, sehingga menghasilkan lapisan cat yang rapuh atau tidak tahan lama. Oleh karena itu, penggunaan primer khusus logam sangat dianjurkan untuk meningkatkan ikatan antara permukaan baja dan lapisan cat.

3. Galvanis
Galvanis adalah baja yang dilapisi dengan seng untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap korosi. Baja galvanis sering digunakan untuk aplikasi luar ruangan atau dalam lingkungan yang lembab, seperti pada pagar, pipa, dan atap. Meskipun tahan terhadap korosi, material galvanis memiliki tantangan tersendiri dalam hal pengecatan:

Lapisan seng yang reaktif: Lapisan seng pada galvanis cenderung bereaksi dengan bahan kimia dalam cat. Seng dapat bereaksi dengan pigmen dan resin dalam cat, yang dapat menyebabkan pembentukan gas di bawah permukaan cat, sehingga menghasilkan gelembung atau lapisan cat yang retak dan mengelupas.

Lapisan minyak atau wax: Banyak produk baja galvanis memiliki lapisan minyak atau wax untuk melindungi material selama penyimpanan atau transportasi. Lapisan ini sangat menghambat daya rekat cat, sehingga harus dibersihkan terlebih dahulu dengan larutan pembersih seperti degreaser.

Oksidasi seng (White Rust): Ketika baja galvanis terpapar udara lembap, lapisan seng bisa bereaksi dengan uap air dan membentuk oksida seng (karat putih). Karat putih ini menghalangi cat untuk menempel dengan baik dan harus dibersihkan sebelum pengecatan.


Persiapan yang Diperlukan Sebelum Pengecatan

Agar cat dapat menempel dengan baik pada material seperti alloy, stainless steel, dan galvanis, beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan antara lain:

  • Pengamplasan: Pengamplasan dilakukan untuk menciptakan tekstur mikro pada permukaan logam sehingga cat dapat menempel lebih baik. Pada stainless steel dan alloy, permukaan yang sangat halus perlu dibuat kasar secara halus menggunakan amplas dengan grit rendah hingga sedang.
  • Pembersihan (Degreasing): Permukaan logam sering kali dilapisi minyak atau zat pengawet selama penyimpanan dan transportasi. Ini harus dibersihkan dengan degreaser atau larutan pembersih khusus logam sebelum pengecatan.
  • Penggunaan Primer Khusus: Primer khusus logam, seperti etching primer atau epoxy primer, diperlukan untuk meningkatkan daya rekat cat pada permukaan yang sulit dicat seperti stainless steel, alloy, atau galvanis. Primer ini dirancang untuk menembus lapisan logam dan membentuk dasar yang baik bagi lapisan cat berikutnya.
  • Penghilangan Karat atau Oksida: Jika ada oksidasi atau karat pada permukaan, terutama pada bahan galvanis yang terpapar kelembapan, ini harus dihilangkan dengan metode mekanis (seperti pengamplasan atau sandblasting) atau kimiawi (menggunakan larutan penghilang karat).

Dengan melakukan persiapan yang tepat dan menggunakan teknik pengecatan yang sesuai, cat dapat menempel dengan baik dan tahan lama pada permukaan logam seperti alloy, stainless steel, dan galvanis. Hal ini memastikan hasil pengecatan yang lebih estetik, fungsional, serta tahan terhadap pengelupasan dan korosi di kemudian hari.

 

Produk Belkote Untuk Pengecatan Mobil dan Material Alloy, Stainless Steel, Galvanis

Belkote dikenal sebagai produsen produk cat otomotif berkualitas tinggi, termasuk primer, cat dasar, dan clear coat untuk melindungi dan memberikan tampilan akhir pada kendaraan. Dalam konteks pengecatan mobil, penggunaan bahan seperti alloy dan stainless steel sering ditemui pada bagian velg atau trim kendaraan.

Untuk memastikan kualitas pengecatan pada bahan-bahan tersebut:
- Primer khusus logam: Belkote menyediakan produk primer yang dapat diaplikasikan pada permukaan logam seperti alloy, stainless steel, atau galvanis untuk meningkatkan daya rekat cat.
- Sistem lapisan cat: Belkote merekomendasikan penggunaan sistem pengecatan berlapis yang mencakup primer, lapisan dasar, dan clear coat untuk melindungi permukaan mobil dari cuaca dan korosi, sekaligus memberikan hasil akhir yang estetis.
- Perawatan dan perlindungan: Setelah pengecatan, Belkote menyediakan produk clear coat yang tahan gores dan tahan terhadap sinar UV, yang sangat penting untuk mobil yang menggunakan bahan logam seperti stainless steel atau alloy.

Dengan pendekatan yang tepat dan menggunakan produk seperti dari Belkote, pengecatan pada bahan-bahan logam ini dapat dilakukan dengan hasil yang maksimal dan tahan lama.

Produk Dari Belkote Yang Relevan Untuk Pengecatan Mobil, Terutama Pada Material Seperti Alloy, Stainless Steel, dan Galvanis

1. Belkote Etching Primer
   - Fungsi: Primer ini khusus digunakan untuk meningkatkan daya rekat cat pada permukaan logam seperti stainless steel, alloy, dan galvanis. Etching primer sangat penting untuk memastikan lapisan cat berikutnya bisa menempel dengan baik.

2. Belkote Epoxy Primer
   - Fungsi: Primer epoxy ini digunakan untuk memberikan perlindungan dari korosi dan memberikan dasar yang kuat sebelum pengecatan pada berbagai permukaan, termasuk logam seperti alloy dan stainless steel. Cocok untuk kendaraan dengan body part dari logam.

3. Belkote 2K Urethane Primer  
   - Fungsi: Primer urethane dengan kualitas tinggi ini memberikan hasil yang halus dan meningkatkan daya rekat cat pada permukaan logam. Produk ini cocok untuk memberikan dasar yang ideal sebelum pengecatan mobil pada bahan-bahan logam.

4. Belkote Basecoat
   - Fungsi: Cat dasar yang memberikan warna dan siap dilapisi dengan clear coat. Tersedia dalam berbagai warna, Belkote Basecoat memiliki ketahanan terhadap cuaca dan menghasilkan tampilan akhir yang sangat bagus.

5. Belkote 2K Clear Coat
   - Fungsi: Clear coat ini diaplikasikan di atas basecoat untuk memberikan perlindungan dan kilau yang tahan lama. Produk ini melindungi cat dari goresan, sinar UV, serta memberikan hasil akhir yang glossy atau matte sesuai kebutuhan.

Produk-produk ini dirancang untuk memberikan hasil pengecatan yang optimal, terutama saat bekerja dengan bahan logam seperti alloy, stainless steel, dan galvanis yang memerlukan perhatian khusus untuk memastikan cat dapat menempel dengan sempurna dan tahan lama.

#BelkoteClearCoat #BelkoteBaseCoat #Belkote2KUrethanePrimer  #BelkoteEtchingPrimer #BelkoteEpoxyPrimer #settingspraygun 

Source:

  1. https://www.instagram.com/p/C_VPZgFSUoQ/
  2. https://www.instagram.com/reel/C_K8LPcSqRp/